A. Karakteristik Perusahaan Startup, Unicorn, Decacorn, Hectocorn.
Karakteristik Startup dalam istilah Unicorn, Decacorn, Hectocorn.
Startup atau perusahaan rintisan merupakan bisnis yang belum lama berkembang, tetapi pertumbuhannya sangat cepat. Bisnis startup juga kerap dikaitkan dengan teknologi, website, maupun internet. Namun, perusahaan startup berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Karena biasanya startup sebagai sebuah perusahaan yang sedang berkembang hanya dijalankan oleh segelintir orang saja.
Berikut ini merupakan karakteristik-karakteristik startup :
1. Usia perusahaan belum lama
Startup dapat diibaratkan sebagai bayi yang baru saja lahir karena setidaknya baru tiga tahun berdiri.
2. Jumlah karyawan sedikit
Startup umumnya memiliki karyawan yang sedikit. Meski demikian, bukan berarti startup tidak dapat berkembang. Startup justru akan semakin efektif dan bisa menghemat biaya karena tidak menggaji karyawan terlalu banyak.
3. Mampu bekerja multitasking
Meski jumlahnya terbilang sedikit, SDM di startup memiliki kemampuan yang berkualitas dan mampu merangkap dua hingga tiga pekerjaan sekaligus.
4. Memiliki semangat muda yang tinggi
Biasanya, bisnis startup didirikan oleh anak muda berkisar 20 sampai 35 tahun. Di usia inilah mereka memiliki banyak keinginan yang selalu ingin dikejar yang diiringi dengan semangat yang menggebu-gebu.
5. Penghasilan dan investor
Bertahannya sebuah startup karena ada 2 faktor, yaitu memiliki investor yang memberikan dana besar dan menggunakan dana sendiri yang bisa mencukupi kebutuhan hingga 2-3 tahun.
6. Umumnya memanfatkan teknologi
Startup berkaitan erat dengan teknologi. Bisnis yang mereka jalankan meliputi jasa online yang pengoperasiannya menggunakan aplikasi pada smartphone.
7. Menggunakan website
Perusahaan startup pastinya memiliki website pribadi untuk menjalankan segala pekerjaannya, yaitu untuk menawarkan dan mempromosikan produk yang dijual.
B. Perhitungan valuasi startup
Untuk menentukan nilai valuasi sendiri, satu startup dengan startup lainnya memang memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Ada beberapa hal yang mungkin mempengaruhi nilai valuasi startup. Pertama adalah nilai yang ditentukan oleh pasar (umumnya diwakili oleh investor). Misalnya jika investor mengatakan bahwa startup X bernilai $5 juta, maka itulah nilai yang layak. Namun kadang founder merasa nilainya harus lebih tinggi, misalnya ternyata ada aset atau kekuatan dari talenta bisnis yang dihitung bernilai lebih, namun jika startup tidak bisa mengumpulkan uang dari aset itu senilai penilaian valuasi tadi, maka startup memang harus menerima penilaian pasar.C. Mengapa bisa mencapai level unicorn ?
Setelah mengenal tentang valuasi, umumnya orang akan berdiskusi tentang unicorn, sebuah “gelar” yang diberikan kepada startup yang memiliki valuasi lebih dari $1 miliar. Di Indonesia sendiri memang belum banyak startup unicorn. Salah satu yang sering digadang-gadang adalah Tokopedia, Traveloka, dan Go-Jek. Pada putaran pendanaan terakhir, Go-Jek berhasil membekukan valuasi $1,3 miliar.Lalu muncul pertanyaan, mengapa valuasi Go-Jek bisa mencapai angka tersebut? Apa saja yang mempengaruhinya? Untuk menjelaskan tentang hal tersebut, kami mencoba berdiskusi dengan CEO MDI Ventures Nicko Widjaja.
Nicko banyak menjelaskan tentang dinamika bisnis di pangsa pasar on-demand dan persaingan di sektor itu sendiri. Spesifik tentang pembahasan Go-Jek dan gelar unicorn-nya, Nicko juga menyampaikan bagaimana pandangan pasar dari kaca mata investor sehingga memberikan kepercayaan meningkatkan valuasi Go-Jek itu sendiri.
D. Mengenal Produk Perusahaan Startup Indonesia
Perusahaan-perusahaan rintisan berbasis teknologi alias startup memang memiliki tingkatan masing-masing. Tingkatan diklasifikasikan berdasarkan nilai valuasi perusahaan. Dikutip dari Techinasia, valuasi adalah nilai ekonomi dari suatu perusahaan. Valuasi dapat diketahui dengan menghitung (saham + utang) – uang tunai.‘Kasta’ dalam startup ada yang paling rendah adalah unicorn, kedua ada decacorn, dan yang paling tinggi ada hectocorn. Nah lho makin bingung kan sama istilah-istilahnya. Biar gak bingung coba kita mau kasih penjelasan soal tingkatan perusahaan startup tadi :
1. UNICORN
Unicorn merupakan tingkatan startup paling rendah. Sebuah perusahaan rintisan atau startup bisa masuk kategori unicorn ketika mereka memiliki nilai valuasi US$ 1 miliar atau Rp 14,1 triliunan. Di Indonesia kini sudah ada 4 startup unicorn yang bahkan sudah mengepakkan sayap ke negara-negara Asia Tenggara sebagai berikut :
A. Traveloka
B. Gojek
C. Tokopedia
D. BukaLapak
Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh pemodal Amerika Serikat bernama Aileen Lee lewat tulisan Techcrunch. Lee mengungkapkan pada tahun 2013 silam, hampir mustahil saat itu, perusahaan rintisan memiliki valuasi mencapai US$ 1 miliar, oleh karenanya ia sebut sebagai perusahaan unicorn, karena unicorn sendiri merupakan hewan mitologi yang belum tentu terbukti kebenarannya.
Dan saat itu ada 39 perusahaan yang menurutnya menembus benar-benar unicorn club. Salah satunya adalah Facebook, bahkan Lee menyebutnya sebagai super-unicorn dengan nilai valuasi mencapai lebih dari US$ 100 miliar.
Dan kini jumlah unicorn yang tersebar di seluruh dunia berjumlah 300 startup, 4 di antaranya berasal dari Indonesia.
2. DECACORN
Ketika perusahaan startup unicorn mengalami perkembangan yang pesat hingga mampu menembus valuasi perusahaan menjadi US$ 10 miliar, maka mereka sudah naik level menjadi decacorn.
Seperti dikutip dari Businessinsider, penamaan ini pertama kali disebutkan oleh artikel di Bloomberg pada tahun 2015. Beberapa perusahaan yang disebutkan Aileen Lee sebagai unicorn pada tahun 2013, sudah naik tingkat menjadi decacorn di tahun 2015.
Menkominfo Rudiantara yakin bahwa 2 startup Indonesia bakal bertransformasi menjadi decacorn tahun ini.
Daftar startup tersebut di antaranya :
A. Pinterest
C. Uber
D. Grab
3. HECTOCORN
Hectocorn merupakan tingkatan paling tinggi dari sebuah perusahaan teknologi maupun startup. Untuk mencapai ke tingkatan ini mungkin gak semudah dari unicorn ke decacorn, karena untuk masuk ke jajaran hectocorn, sebuah perusahaan startup harus mampu meraih valuasi sebesar US$ 100 miliar atau Rp 1.410 triliunan. Tentunya setiap perusahaan pasti berlomba-lomba untuk meningkatkan valuasi mereka.
Kalau dilihat lebih dalam mungkin masih belum ada perusahaan startup rintisan yang memiliki valuasi sebesar ini. Tapi dilihat dari nilai valuasinya, maka yang masuk ke kategori ini adalah
A. Facebook
B. Google
C. Microsoft
D. Apple
Tidak ada komentar:
Posting Komentar